Hal : Undangan
Kepada Yth: Anggota Jamiyah Manaqib
Di-Tempat
Assalamu’alaikum,
Dimohon atas kehadiran bpk/saudara anggota jamiyah manaqib besok pada:
Hari/Tanggal : Ahad, 29 November 2015
Pukul : 05.30 WIB
Tempat : Masjid Jami’ Nurul Iman
Acara : Tahlilan bersama dimakam
Mbah Djoendro
dan dimohon juga atas kehadiran bpk/saudara anggota jamiyah manaqib besok pada:
Hari/Tanggal : Ahad, 29 November 2015
Pukul : 06.00 WIB
Tempat : Kumpul di ¼ an jl. lingkar
Keperluan : Ziarah makam Sunan Kudus,
makam Sunan Kalijaga,
makam Raden Fatah, makam
Soeharto dan makam Bayat.
Demikian dan harap maklum.
Wassalamu’alaikum,
Panitia Ziarah,
Muslih E Nur Hamid, S.Pd.I Hamdan A
Ketua Sekretaris Bendahara
STRUKTUR PANITIA ZIARAH
TAHUN 1437 H/2015 M
=========================
A.
Pelindung :
Allah SWT
B.
Ketua :
Bpk. Muslih Efendi
C.
Sekretaris :
Bpk. Nur Hamid, S.Pd.I
D.
Bendahara :
Bpk. Hamdan Ashadi
E.
Anggota :
1.
Bpk. H. Syukur
2.
Bpk. Isih Saptono
3.
Bpk. Sholken
4.
Bpk. Rosyid
5.
Bpk. Masudi
6.
Bpk. Sutarno
7.
Bpk. Ahmad
8.
Bpk. Ali Masykuri
9.
Bpk. Noor Hadi
10.
Bpk. Mohadi
11.
Bpk. Sukono
12.
Bpk. Sariyadi
13.
Bpk. Ahmad Jaiz
14.
Bpk. Chamim
15.
Bpk. Partun
16.
Bpk. Mugi Fadlilah
17.
Bpk. Toha
18.
Bpk. Rosidi
19.
Bpk. Siswanto
-o( DENAH KURSI )o-
Pintu Depan
|
|
Sopir
|
||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
8
|
7
|
6
|
5
|
|
9
|
10
|
11
|
12
|
|
16
|
15
|
14
|
13
|
|
17
|
18
|
19
|
20
|
|
Pintu Belakang
|
22
|
21
|
||
23
|
24
|
25
|
26
|
27
|
PERHATIAN !
Ø Dilarang
memisahkan diri dari rombongan.
Ø Dilarang mengambil/merusak
sesuatu dilingkungan sekitar makam.
Ø Dilarang
membuang sampah keluar dari kendaraan.
Ø Dilarang
mengeluarkan anggota badan dari kendaraan ketika kendaraan sedang berjalan.
Ø Berhati-hati
dengan bawaan masing-masing.
Ø Siapkan
selalu uang receh disetiap makam.
-o( DOA AKAN PERGI ZIARAH )o-
1.
Membaca
Surat Al-Quraisy 3 kali
بِسْمِ ٱللهِ ٱلرَّحْمٰنِ ٱلرَّحِيْمِ ,لِاِيْلٰفِ قُرَيْشٍ, اٖلٰفِهِمْ رِحْلَةً الشِّتَآءِ وَالصَّيْفِ
,فَلْيَعْبُدُوْا رَبَّ هٰذَا الْبَيْتِ, الَّذِيْٓ اَطْعَمَهُمْ
مِنْ جُوْعٍ وَاٰمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ.
2.
Membaca
Ayat Kursi
3 kali
اَللهُ لٓا اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّوْمُ, لَا
تَأْخُذُهٗ
سِنَةٌ وَلَا
نَوْمٌ,
لَهٗ مَا فِى
السَّمٰوَاتِ وَمَا فِى اْلاَرْضِ, مَنْ ذَاالَّذِىْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاءِذْنِهٖ, يَعْلَمُ
مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ, وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْئٍ
مِنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا
بِمَاشَآءَ
وَسِعَ ڪُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَاْلاَرْضَ وَلَا يَؤٗدُهٗ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
3.
Membaca
Ayat dibawah ini
3 kali
اِنَّ الَّذِىْ فَرَضَ
عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَآدُّكَ اِلىٰ مَعَادٍ
4.
Membaca
Doa dibawah ini
3 kali
بِسْمِ ٱللهِ تَوَكَّلْتُ عَلىٰ ٱللهِ لَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ
DAFTAR NAMA PETUGAS PIMPINAN
MEMBACA SALAM DAN TAHLIL
====================================================
. Makam Sunan
Kudus (Kudus)
Salam & Qasidah : Bpk. Hamdan Ashadi
Tahli dan Doa :
Bpk. H. Syukur
. Makam Sunan
Kalijaga (Demak)
Salam & Qasidah : Bpk. Sholken
Tahli dan Doa :
Bpk. Nur Hamid, S.Pd.I
. Makam Raden
Fatah (Demak)
Salam & Qasidah : Bpk. Muslih Efendi
Tahli dan Doa :
Bpk. Ahmad Jaiz
. Makam Soeharto
(Solo)
Salam & Qasidah : Bpk. Chamim
Tahli dan Doa :
Bpk. Isih Saptono
. Makam Bayat
(Klaten)
Salam & Qasidah : Bpk. Partun
Tahli dan Doa :
Bpk. Sutarno
-o( ADAB ZIARAH )o-
1.
Membaca
salam kepada ahli kubur
اَلسَّلَامُ
عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ اَنْتُمْ سَابِقُوْنَ وَاِنَّا اِنْ شَآءَ
اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ اَللَّهُمَّ لَاتَحْرِمْنَا اَجْرَهُمْ وَلَا تَفْتِنَّ
بَعْدَهُمْ وَاغْفِرْ
لَنَا
وَلَهُمْ. آمِيْنَ
1.
Membaca
salam kepada seorang wali
اَلسَّلَامُ
عَلَيْكَ يَا
وَلِيَّ
اللهْ ….. صَاحِبَ الْكَرَمَةِ جِئْنَاكَ زَائِرِيْنَ وَعَلىٰ مَقَامِكَ
وَاقِفِيْنَ اَوْدَعْنَا عِنْدَكَ شَهَادَةَ اَنْ لَٓا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ
وَاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
KEWAJIBAN
F Mengikuti
setiap acara tahlil bersama.
F Berpakaian
sopan ditempat acara.
F Segera
menuju ke makam saat tiba dilokasi.
F Melaksanakan
semua kegiatan sesuai dengan agenda acara.
F Minta izin
kepada Panitia apabila hendak meninggalkan kendaraan.
LARANGAN
ü Meninggalkan
rombongan tanpa seizin Panitia.
-o( MEMBACA QASIDAH )o-
سَلَامُ
اللهِ وَالرَّحْمَةْ # عَلَيْكُمْ يَاوَلِيَّ اللهْ
اَتَيْنَاكُمْ
وَزُرْنَاكُمْ # وَقَفْنَا يَاوَلِيَّ اللهْ
سَعِدْنَا
اِذْ لَقِيْنَاكُمْ # قَصَدْنَا يَاوَلِيَّ اللهْ
تَوَسَّلْنَا
بِكُمْ لِلّٰهِ # اَجِيْبُوْا يَاوَلِيَّ اللهْ
رَجَوْنَا
مِنْ مَزَايَاكُمْ # لِتَدْعُوْا يَاوَلِيَّ اللهْ
اِلَى
الرَّحْمٰنِ مَا
يُرَامُ
# لَدَيْنَا يَاوَلِيَّ اللهْ
طَلَبْنَا
وُسْعَةَ الرِّزْقِ # حَلَالًا يَاوَلِيَّ اللهْ
وَحَجَّ
الْبَيْتِ فِى الْحَرَامِ # مِرَارًا يَاوَلِيَّ اللهْ
وَحُسْنًا
فِى اخْتِتَامِنَا # كِرَامًا يَاوَلِيَّ اللهْ
عَسَى
نُرْضٰى عَسٰى نُخْظىٰ # بِقُرْبٍ يَاوَلِيَّ اللهْ
وَصَلَّى
سَلَّمَ عَلىٰ # مُحَمَّدٍ يَاوَلِيَّ اللهْ
وَحَمْدًا
لِلْمُهَيْمِنِ # وَشُكْرًا يَاوَلِيَّ اللهْ
&
Doa
Penutup Tahlil
يَاسَادَتِىْ ×٣
مَنْ
اَمَّكُمْ لِرَغْبَةٍ فِيْكُمْ جُبِرْ
#
وَمَنْ
تَكُوْنُوْا نَاصِرِيْهِ يَنْتَصِرْ ×٣
& Sholawat Al-Arwah
اَللّٰهُمَّ صَلِّ
عَلىٰ رُوْحِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فِى
اْلاَرْوَاحِ وَعَلىٰ جَسَدِهٖ فىِ اْلاَجْسَادِ وَعَلىٰ قَبْرِهٖ فىِ اْلقُبُوْرِ
وَعَلىٰ اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّمْ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمْ. كُلَّمَا ذَڪَرَهُ الذَّاڪِرُوْنَ. اَللّٰهُمَّ
صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ. كُلَّمَا
غَفَلَ عَنْ ذِڪْرِهِ اْلغَافِلُوْنَ يٰا وَلِيَّ اللهْ .....
-o( ETIKA BERZIARAH
)o-
Untuk mencapai kesempurnaan dalam
berziarah, perlu kita ketahui beberapa adab yaitu:
1.
Niat menjalankan kesunahan.
2.
Dalam keadaan suci (najis dan hadats).
3.
Berpakaian sopan (syar’an wa ‘adatan).
4.
Datang/masuk dari arah kakinya si mayit,
tidak dari arah kepala mayit.
5.
Mengucapkan salam pada makam umum dan makam
khusus yang dituju.
6.
Tidak membelakangi mayit.
7.
Duduk tidak terlalu jauh dan tidak terlalu
dekat dari pusaran mayit.
8.
Menyebutkan hajat/keinginan dengan maksut
mencari berkah.
9.
Berdiri ketika mengucapkan salam dan membaca
qasidah (kalau duduk lebih khusyuk maka lebih baik duduk).
-o( HIKMAH ZIARAH )o-
1.
Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
2.
Membuka pikiran akan kehidupan akhirat.
3.
Dapat menghayati arti sebuah kehidupan yang
hakiki.
4.
Mendapatkan berkah dari wali/orang yang
diziarahi.
-o( SHALAT JAMA’ DAN QASHAR )o-
Shalat
Jama’ ialah mengumpulkan dua shalat fardhu yang dikerjakan dalam satu waktu,
seperti mengumpulkan shalat dzuhur dengan shalat ashar dan shalat maghrib
dengan shalat isya’ adapun shalat subuh tidak ada jama’.
v Shalat jama’ dibagi 2 yaitu:
1.
Jama’ taqdim yaitu mengumpulkan shalat dzuhur
dengan shalat ashar yang dikerjakan diwaktu dzuhur atau mengumpulkan shalat
maghrib dengan shalat isya’ yang dikerjakan diwaktu maghrib.
2.
Jama’ ta’khir yaitu mengumpulkan shalat dzuhur
dengan shalat ashar yang dikerjakan diwaktu ashar atau mengumpulkan shalat
maghrib dengan shalat isya’ yang dikerjakan diwaktu isya’.
v Syarat-syarat jama’ taqdim ada 3 yaitu:
1.
Harus dimulai dengan shalat dzuhur sebelum shalat ashar, jika terbalik
maka tidak sah dan harus mengulanginya lagi, jika menghendaki shalat jama’
taqdim.
2.
Harus niat jama’ taqdim ketika takbirotul ihrom Shalat yang pertama dan
boleh niat jama’ taqdim ditengah-tengah shalat menurut satu pendapat yang
adzhar (lebih jelas).
3.
Harus berkesinambungan (muwalat) antara mengerjakan shalat yang pertama
dan shalat yang kedua, tidak boleh terpisah atau terhenti terlalu lama menurut
ukuran adat kebiasaan, seperti dipisah dengan tidur, buang air besar atau
lainnya.
Ø Syarat-syarat jama’ ta’khir ada 2
yaitu:
1.
Harus niat jama’ ta’khir di dalam waktu shalat yang awal. misalnya
shalat dzuhur dan shalat ashar akan dikerjakan dengan jama’ ta’khir, maka pada
pada waktu dzuhur harus niat akan menjama’ ta’khir begitu juga shalat maghrib
dan shalat isya’ akan dikerjakan dengan jama’ ta’khir, maka pada pada waktu
maghrib harus niat akan menjama’ ta’khir.
2.
Tidak boleh mukim sampai akhir shalat yang kedua (ex. ashar/isya’)
artinya pada waktu ashar/isya’ itu harus masih dalam perjalanan. jadi jika seseorang
sudah pulang masih berada di dalam waktu ashar/isya’ maka baginya tidak boleh
mengerjakan jama’ ta’khir.
F PERINGATAN !
Mengerjakan jama’ ta’khir itu tidak
disyaratkan harus tertib artinya tidak harus mengerjakan shalat yang pertama
(ex. dzuhur/maghrib) dan tidak wajib berkesinambungan (muwalat). Berarti
mengerjakan jama’ ta’khir boleh terpisah oleh apapun. Misalnya; shalat dzuhur
dahulu kemudian shalat ashar atau shalat ashar dahulu kemudian shalat dzuhur.
Begitu juga shalat maghrib dahulu kemudian shalat isya’ atau shalat isya’
dahulu kemudian shalat maghrib.
Alasannya adalah karena waktu yang baik
untuk mengerjakan jama’ ta’khir adalah waktu yang pertama. Lain halnya dengan
jama’ taqdim, kalau shalat yang kedua itu (ex. ashar/isya’) tidak baik
didahulukan. Akan tetapi hukumnya sunah jika jika dikerjakan dengan tertib dan
berkesinambungan (muwalat).
-o( NIAT SHALAT JAMA’ DAN QASHAR )o-
Shalat Qashar artinya meringkas shalat yang seharusnya dikerjakan empat
rakaat cukup dikerjakan dua rakaat saja. shalat yang boleh diqashar adalah
shalat yang empat rakaat saja, seperti shalat dzuhur, shalat ashar dan shalat
isya’. Adapun shalat maghrib dan shalat subuh tidak boleh diqashar.
֍
Syarat-syarat diperbolehkan untuk mengqashar Shalat
yaitu:
1.
harus niat mengqashar ketika takbirotul ihrom
2.
dilakukan setelah melewati perbatasan desa
3.
berpergian bukan untuk maksiat
4.
menempuh perjalanan minimal 90 km
5.
yang diqashar adalah Shalat yang empat rakaat
6.
tidak boleh makmum kepada orang yang Shalat
sempurna (tidak mengqashar).
֍
Adapun shalat jama’ dan qashar dibagi 2 yaitu:
1.
Jama’ taqdim dan qashar yaitu mengumpulkan shalat dzuhur dengan
shalat ashar yang dikerjakan diwaktu dzuhur atau mengumpulkan shalat maghrib
dengan shalat isya’ yang dikerjakan diwaktu maghrib.
2.
Jama’ ta’khir dan qashar yaitu mengumpulkan shalat dzuhur dengan shalat ashar yang dikerjakan
diwaktu ashar atau mengumpulkan shalat maghrib dengan shalat isya’ yang
dikerjakan diwaktu isya’. Shalat subuh
tidak ada jama’.
v Niat shalat dzuhur dan shalat ashar
(jama’ taqdim dan qashar)
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ
تَقْدِيْمٍ قَصْرًا (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu dzuhur dua
rakaat menjama’ dengan ashar jama’ taqdim qashar (menjadi makmum/imam) karena
Allah Ta’ala”
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ
تَقْدِيْمٍ قَصْرًا (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu ashar dua rakaat
menjama’ dengan dzuhur jama’ taqdim qashar (menjadi makmum/imam) karena Allah
Ta’ala”
v Niat shalat maghrib dan shalat isya’
(jama taqdim dan qashar)
اُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا
بِالْعِشَٓاءِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu maghrib tiga
rakaat menjama’ dengan isya’ jama’ taqdim (menjadi makmum/imam) karena Allah
Ta’ala”
اُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَٓاءِ رَكْعَتَيْنِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ
جَمْعَ تَقْدِيْمٍ قَصْرًا (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu isya’ dua
rakaat menjama’ dengan maghrib jama’ taqdim qashar (menjadi makmum/imam) karena
Allah Ta’ala”
v Niat shalat dzuhur dan shalat ashar
(jama’ ta’khir dan qashar)
اُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ
تَأْخِيْرٍ قَصْرًا (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu dzuhur dua
rakaat menjama’ dengan ashar jama’ ta’khir qashar (menjadi makmum/imam) karena
Allah Ta’ala”
اُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ رَكْعَتَيْنِ مَجْمُوْعًا بِالظُّهْرِ جَمْعَ
تَأْخِيْرٍ قَصْرًا (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu ashar
dua rakaat menjama’ dengan dzuhur jama’ ta’khir qashar (menjadi makmum/imam)
karena Allah Ta’ala”
v Niat shalat maghrib dan shalat isya’
(jama ta’khir dan qashar)
اُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا
بِالْعِشَٓاءِ جَمْعَ تَأْخِيْرٍ (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu maghrib tiga
rakaat menjama’ dengan isya’ jama’ ta’khir (menjadi makmum/imam) karena Allah
Ta’ala”
اُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَٓاءِ رَكْعَتَيْنِ مَجْمُوْعًا بِالْمَغْرِبِ
جَمْعَ تَأْخِيْرٍ قَصْرًا (مَأْمُوْمًا/اِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَالىٰ. اَللهُ اَكْبَرْ
“Saya niat shalat fardhu isya’ dua
rakaat menjama’ dengan maghrib jama’ ta’khir qashar (menjadi makmum/imam)
karena Allah Ta’ala”
DAFTAR
PUSTAKA
1. Ta’limul Mubtadi, oleh: As-Syekh Abu Muhammad Miftah
Abdul Hannan Ma’shum Al-Haj, Ponpes Fathul Ulum, Kwagean Krenceng Kepung Pare
Kediri Jawa Timur.
2.
Al-Majmuah, oleh: Maqin Futuhiyah, Kwagean Krenceng
Kepung Pare Kediri Jawa Timur.
3. Miftahur Rohmah, oleh: Syaikh Ahmadi Syaerozi Al-Haj,
Ponpes Raudlotul Ulum Utara, Kencong Kepung Pare Kediri Jawa Timur.
4.
Al-Majmuah Al-Mubarokah An-Nahdliyah, oleh: Muhammad
Fadlil Said An-Nadwi, Surabaya Jawa Timur.
5.
Tata Cara Ziarah Kubur dan Tawasul, Oleh: M. Ridwan
Qoyyumi Said, Lirboyo Kediri Jawa Timur.
6.
Zadul Muta’allimin, oleh: KH. M. Ma’ruf Irsyad, Kudus.
7.
Kumpulan Doa Silahul Mukmin, oleh: FPB. Ahla Nawa 2013,
MHM Lirboyo Kediri Jawa Timur.
8.
Amaliah
dan Doa-Doa Pilihan Umat, oleh: M. Fikril H dan Lithoatillah 2013, Lirboyo.